Tuesday, June 26, 2018

Keragaman budaya Pasuruan Jawa Timur


Budaya, Kuliner, dan Ciri khas kota Pasuruan


Kota Pasuruan adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 60 km sebelah tenggara Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur dan 355 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Seluruh wilayah Kota Pasuruan berbatasan denganKabupaten Pasuruan. Kota Pasuruan berada di jalur utama pantai utara yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali yang menjadikannya sebagai kota dengan prospek ekonomi yang besar di kawasan Indonesia bagian timur.

Budaya Kota Pasuruan
Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan sebutan Kota Santri, seni budaya di Kota Pasuruan banyak diwanai oleh cirri khas budaya Islami. Daerah yang terbentang di hamparan pesisir ini memiliki keanekaragaman kesenian daerah yang atraktif dan komunikatif dengan tata cara kehidupan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan nelayan. Selain kegiatan seni modern, beberapa seni tradisional tetap dipertahankan hingga saat ini.

Sebagai wujud eksistensi para seniman di Kota Pasuruan membentuk Dewan Kesenian Pasuruan ( DKP ) yang merupakan wadah pemersatu sekaligus pembinaan dan pengembangan kreatifitas seni dan budaya. Berdirinya DKP diharapkan dapat lebih meningkatkan apresiasi seni dan budaya di Kota Pasuruan. Berikut sebagian budaya dikota Pasuruan sebagai berikut.
  1. Terbang Bandung 
    Tari terbang Bandung adalah drama tari tradisional khas rakyat Pasuruan yang merupakan perkembangan dari seni hadrah. Terbang Bandung dimainkan oleh dua atau lebih group ‘ Terbang ‘. Drama tari Terbang Bandung ini merupakan perbandingan permainan instrument, kecakapan menari dan kemegahan tata busana antara dua group terbang yang sedang bertanding. Lama-kelamaan permainan ini berkembang kea rah lain bercampur dengan unsur magis menjadi permainan adu kekuatan ( sihir ).
    Tari Terbang Bandung yang ada saat ini merupakan hasil modifikasi dalam bentuk tarian lepas yang telah ditingkatkan nilai artistiknya namun masih tetap mempertahankan karakteristik aslinya. ‘ Terbang Gandrung ‘ yang semua pemainnya wanita, merupakan tari kreasi baru yang beaker dari Tari Terbang Bandung. 
  2. Seni Hadrah Al-Banjari
    Seni Hadrah Al Banjari merupakan suatu seni yang bernafaskan Islam. Disebut Al Banjari kaena alat terbang serta aturan memukul terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun berasal dari luar daerah, kesenian ini sudah memasyarakat di Kota Pasuruan.
    Keistimewaan Hadrah Al Banjari terletak pada suaranya yang bertalu-talu ditambah suara bas, jika dicermati mirip musik samba dari Brasil. Hadrah Al Banjari ini sering dimainkan untuk memeriahkan acara sunatan, pernikahan dan pada peringatan hari-hari besar umat Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

  3. Tari Merak Abyor 
    Tari Merak Abyor ini merupakan tari-tarian khas Pasuruan dan pernah ditampilkan pada acara PON tahun 2000 di Sidoarjo, juga pernah meraih sepuluh penyaji terbaik Festival Karya tari Merak pada Gelar Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Timur tahun 1998/1999

    Tari merak abyor ini merupakan kreasi Sanggar Tari Dharma Budaya Pasuruan yang diilhami oleh tari merak yang ada.
  4. Tari kencring Wirasari 
    Sebuah tari rakyat garapan Sanggar Tari Dharma Budaya Pasuruan yang mengungkapkan gerak gemulai prajurit putrid yang sedang melepaskan lelah sambil menari.

    Tarian ini melambangkan semaraknya gerak dan gemerincingnya gongseng sebagai penggugah semangat prajurit dengan sepak terjang yang lincah, enerjik dan menarik. Tari Kencring Wirasari ini dijiwai oleh semangat Suropati Wiranegara yang merupakan symbol perjuangan masyarakat Kota Pasuruan.
  5. Kotekan lesung atau Tabuh Lesung 
    Tabuh lesung merupakan suatu bentuk kesenian yang unik dan menarik. Merupakan tradisi masyarakat pedesaan yang selalu dimainkan pada saat para petani panen padi. Dengan menggunakan lesung berukuran panjang +- 3 m , ditabuh oleh 6 orang atau lebih menghasilkan bunyi-bunyian yang indah untuk dinikmati.

    Selain sebagai hiburan pada saat menumbuk padi, pada masa perjuangan Kotekan Lesung ini dimanfaatkan sebagai isyarat rahasia untuk membantu para pejuang saat pasukan Belanda tiba. Para penabuh biasanya memainkan lagu-lagu tertentu seperti Londo Teko dan Rok-rok Asem.
  6. Pencak Silat Kuntu
    Pencak Silat Kuntu merupakan seni bela diri yan sudah cukup tua usianya. Padepokan Pencak Silat Kuntu yang berada di Pedukuhan Mancilan sudah ada sejak jaman Belanda. Pencak silat Kuntu teus berkembang dan telah menghasilkan banyak pendekar.
    Pendekar Kuntu tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga berusaha mengisi tubuhnya dengan kekuatan kanuragan sehingga memiliki kekebalan tertentu. Selain untuk pertahanan diri, gerakan-gerakan dalam pencak silat ini cukup indah dan mengandung nilai seni.
Kuliner Khas Kota Pasuruan

  1. Bipang Jangkar

    Inilah produk pertama Bipang jangkar . Dari kiri ke kanan : Bipang Djangkar Biru (DB), Djangkar Hijau(DH), dan Djangkar Merah(DM). Bipang DB dan DH merupakan bipang rasa vanila. Inilah “original flavour” dari bipang. Kemudian rasa vanila dicoba dikombinasikan dengan susu, sehingga terciptalah Bipang DM. Kemasan kertas ini masih kami pertahankan sampai sekarang untuk menjaga keaslian citarasa Bipang.
    Sumber : http://agusmawar.student.umm.ac.id/2010/08/26/masakan-pasuruan/
  2. Kupang Kraton Pasuruan 
    Makanan satu ini merupakan olahan Lontong Kupang yang khas dari Pasuruan, Jawa Timur. Namanya adalah Kupang Kraton.

    Kupang Kraton adalah makanan tradisional yang terbuat dari bahan dasar kupang. Kupang sendiri merupakan binatang laut sejenis kerang kecil, berwarna coklat pucat dan banyak terdapat di pesisir pantai utara Jawa Timur seperti Surabaya, Pasuruan dan Sidoarjo. Makanan ini hampir mirip dengan Lontong Kupang, namun yang sedikit berbeda adalah dari rasanya. Kupang Kraton ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Pasuruan, Jawa Timur.
    Sumber : http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/kupang-kraton-makanan-tradisional-dari.html

  3. Rawon Nguling 

     Rawon merupakan sejenis sup dengan kuah berwarna hitam yang dipadu dengan irisan daging sapi berlemak dan urat kenyal. Daging dan jerohan sapi ini biasa dipotong kecil-kecil ataupun disuwir-suwir. Sebagai pelengkap, rawon disajikan dengan tambahkan tauge pendek mentah, sambal terasi, bawang goreng, dan kerupuk.
    Rasa kuah yang agak manis membuat rawon ini nikmat dijadikan lauk dan dipadu dengan nasi. Aroma rawon juga sangat khas karena dibubuhi rempah-rempah serta bumbu khusus yang dinamakan kluwak atau kluwek. Kluwak inilah yang membuat kuah rawon menjadi berwarna hitam, gurih, dan kental dengan rasa rempah-rempah. Agar rasa khas rawon tetap terjaga, biasanya dipilih kluwak yang tepat. Sumber : https://blog.kulina.id/si-hitam-manis-rawon-daging-sapi-db155773fbe4 
    Kini Rawon Nguling bisa ditemukan dikota Malang 

  4. Klepon 
    Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajan pasar. Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak lalu digelindingkan di atas parutan kelapa agar melekat, sehingga klepon tampak berbalur parutan kelapa. Biasanya klepon diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari daun pisang. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Klepon
Batik Pasuruan 

Selain menjadi kota santri, kota Pasuruan juga memiliki batik yang bagus. Berikut deretan batik khas kota Pasuruan.

  1. Batik Pasuruan Motif Daun Sirih dan Burung Kepodang 


    Batik Pasuruan, meski terbilang masih tertinggal dengan daerah lain yang lebih dikenal akan motif batiknya. Dengan objek keindahan wisata Pasuruan yang sudah banyak dikenal, para pengrajin pun menuangkannya dalam lukisan batik. Beberapa motif yang cukup dikenal adalah batik sedap malam, jumputan bromo, dan bunga krisan. Pilihan nama yang mengesankan karena namanya unik dan indah.
    Batik jumputan pasir Bromo diambil dari nama gunung Bromo, yang sudah terkenal. Nama Bromo sengaja diangkat untuk membuat penasaan para pecinta batik. Harapannya, grade batik Pasuruan naik dan mampu bersaing dengan potensi batik yang lebih dulu muncul. Dari sisi desain, batik jumputan pasir bromo bersifat abstrak, yakni berbentuk butiran-butiran pasir kecil, besar dan berlekuk. Motif Pasir Bromo satu contoh yang sangat menarik, dengan rangkaian warna yang sederhana, motif ini menggambarkan pesona panorama alam Lautan Pasir (Caldera) dari obyek wisata Gunung Bromo yang merupakan kebanggaan Kabupaten Pasuruan yang telah menjadi ikon wisata nasional dan telah dikenal secara internasional. 
  2. Batik Jumputan Pasir Bromo 
    Selain gunung Bromo, kelebihan alam yang dimiliki di kawasan pegunungan Tutur, Nongkojajar, juga diangkat sebagai motif batik. Yakni bunga krisan. Bunga cantik ini memiliki aneka wana yang banyak dicari untuk hiasan rumah maupun acara pernikahan. Untuk melukiskan betapa indahnya bunga Krisan, diambillah nama Wiyosing Ridi yang berarti sepasang kekasih yang menebar rasa kasih sayang untuk manusia dan alam sekitarnya. Pancaran bunga Krisan sangat kentara terlihat dalam batik Wiyosing Ridi tersebut. Bunga-bunga kecil berwarna-warni dengan garis lukisan yang lebih tegas.

    Ada juga batik nuansa bunga anggrek yang diciptakan dalam nama Ciptaning Panca Kusuma Wijaya. Ada kisah yang tersimpan dalam nama Ciptaning Panca Kusuma Wijaya. Kisah itu terkait dengan perjalanan Raja Erlangga ke gunung Arjuna yang dipenuhi bunga-bunga anggerk menawan. Satu lagi yang tak kalah menariknya adalah nama Welirang Gondomukti, yang menunjukkan sketsa gunung yang naik turun. Nama-nama batik tersebut sengaja dipilih yang “njawani” agar lebih klasik, dan tidak mudah dilupakan orang. 
    Selain namanya yang unik, Batik Pasuruan juga mulai dikenal karena mampu menciptakan pewarna kain batik buatan sendiri. Beberapa bahan dasar yang digunakan adalah daun mangga yang memunculkan warna hijau dan kulit kayu mahoni dengan warna merah. Bahan-bahan ini tentu akan memunculkan warna yang alami. Diharapkan Batik Pasuruan, kedepannya bisa menjadi batik yang terkenal seperti batik asal Madura, Pekalongan dan batik-batik dari daerah yang lainnya. 
    Sumber: http://www.ceeklog.com
    Motif lainnya yaitu batik motif Babar Wahyu Arum, batik yang bermotifkan bunga sedap malam, gunung bromo, dan kombinasi bordir tersebut, sangat elegan dan terkesan mewah. Motifnya juga menggambarkan potensi alam khas Kabupaten Pasuruan. Motif tersebut memiliki filosofi yang diartikan sama dengan anugerah kelahiran, diharapkan dapat membawa kebaikan dan kesejahteraan untuk sesama.
    Batik merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan sampai kapanpun juga. Kita patut juga bersyukur, Kota Pasuruan memiliki batik dengan ciri khas sendiri. Kekayaan daerah ini patut dijaga eksistensinya. Ada berbagai cara agar Batik Pasuruan tetap lestari, diantaranya adalah memperkuat lembaga dari para pengrajin batik tradisional serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan membatik kepada generasi muda. Selain perlindungan dari pemerintah terkait kelangsungan hidup kerajinan tradisional ini, pengrajin berharap adanya keberpihakan pemerintah dalam bentuk pinjaman modal untuk para pengrajin tradisional. Bantuan modal ini sangat penting untuk bisa mengembangkan usahanya lebih luas.
    Batik Pasuruan juga perlu ditetapkan sebagai kain khas Kota Pasuruan dengan tujuan memberikan perlindungan hukum atas seni batik khas kota Pasuruan. Memberikan rasa percaya diri, kebanggaan dan pengenalan seni batik yang berbasis budaya masyarakat Kota Pasuruan. Mendorong minat dan kreativitas masyarakat kota Pasuruan untuk mengembangkan potensi seni batik. Menjamin keterpaduan pengaturan dan arah pembinaan usaha di bidang industri busana dan/atau usaha pembuatan batik. Melindungi kepentingan masyarakat dan mengupayakan adanya alat bukti hukum atas hak kekayaan intelektual yang menjadi asset daerah. Menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam, sumber daya manusia dalam proses pembuatan dan pemasaran batik khas Kota Pasuruan.

No comments:

Post a Comment